Bukan ratusan kunang-kunang yang kulihat,
Tapi segerombolan siswa yang mengerubungi tempat
dimana mereka memberi makan daya
HP yang telah sekarat untuk segera diisi sumber
kehidupan.
Bukan barisan penonton panggung teater yang kulihat,
tapi kami menjadi tontonan siswa dibalik jendela
dengan penuh senyum dan malu mereka,
sambil menyapa " selamat pagi Bapak dan Ibu
guru".
Kulihat ada sejuta harapan dihati mereka yaitu
pintar dan kesuksesan.
Ku ajarkan pada mereka tentang kesederhanaan hati
kuwajibkan untuk mempunyai cita-cita,
agar bisa mencicipi manisnya kesuksesan yang selama
ini didambakan.
Ratusan anak sungai bukan penghalang yang besar
karena semangat juang selalu terpacu dalam diri
masing-masing.
"selamat pagi Bapak guru", sapaan itu
selalu merinding ketika mereka mengucapkannya.
Kekurangan menjadikan mereka kelebihan yang tak
ternilai harganya.
Semuanya adalah harga mati buat mereka.
Lukman
Riyadi
30
Oktober 2012, Satap Pulupanjang, NTT
0 komentar:
Posting Komentar